Langsung ke konten utama

Syarat Untuk Wanita Yang Ingin Dinikahi

Pembelajaran sore ini sangat menarik. Meski sebelum-sebelumnya tidak kalah menarik terlebih dengan dosen yang mampu menguasai kelas dengan baik dan efektif. Hingga pembelajaran terasa hidup. Apalagi untuk sebagian mereka yang baru pulang bekerja, rasanya masuk kelas itu hanya dengan sisa tenaga dan semangat, bisa pula yang terasa adalah rasa kantuk sehingga tidak fokus untuk menyimak. Hal yang dibahas pada sore ini adalah tentang Peranan Keluarga Dalam Islam.

Pembelajaran semakin seru tatkala dosen mengajukan pertanyaan pada anak laki-lakinya. Mengapa hanya kepada laki-laki? karena wanita dipilih dan wanita juga yang memutuskan untuk menerima pinangan atau tidak. Dosen saya mengajukan bertanyaan "Apa syarat untuk wanita yang ingin kalian nikahi?" Sudah tidak asing sih saya mendengar pertanyaan tersebut. Berbagai macam jawabanpun terlontar dari kaum ikhwan. Diantaranya yaitu wanita yang cantik, sholehah, wanita yang sering ke masjid, wanita yang menutup aurat, wanita yang mencintai keluarga saya (laki-laki), wanita yang penyayang, wanita yang mau menerima kekurangan saya, wanita yang mau diajak poligami, dan rentetan lainnya.

Ada satu jawaban yg membuat saya terpana sekaligus merenung. "Wanita yg Istiqomah shalat tahajud" jawab laki-laki itu atas pertanyaan dosen saya. Lalu pikiran saya melayang pada sebuah projek dari film maker yg berjudul "pejuang subuh". Dimana seorang laki-laki mendapat tantangan dari bapak seorang wanita yg ingin dia pinang. Laki-laki itu harus melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid selama 30 hari sebagai syarat diterimanya lamaran dia.

Di hari ke 30 dia gagal menyelesaikan tantangan tersebut karena harus membantu temannya yg sedang memperbaiki shalat subuh agar tidak selalu kesiangan. Karena masih permulaan, tentu banyak sekali godaan. Berkali" ia membangunkan temannya namun susah sekali sehingga mereka terlambat untuk ke masjid dan mau tak mau harus melaksanakan shalat di kamar.

Dari jawaban laki-laki tersebut serta cerita yg saya nonton di akun YouTube film maker, ada hikmah yg bisa dipetik. Betapa keistiqomahan itu mahal sekali harganya bahkan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Bukankah orang yg merutinkan shalat malam ia memiliki hubungan dekat dengan Allah, Tuhannya. Menggantung seluruh suka-duka kehidupannya pada yang Maha. Bukankah itu sudah mewakili semua jawaban di atas. Ia tidak hanya cantik/tampan dari luar melainkan hingga ke dalam jiwanya. Sebab ia tahu betul siapa dirinya dan Tuhannya. Dan kepada Tuhannya lah hidup dan matinya.

Maka saat itu juga saya seperti kena tamparan keras. Saya menginginkan jodoh terbaik yang memiliki kecintaan kepada Allah melebihi dari apapun, namun apakah saya sudah melakukan hal yang serupa? Meski tujuannya bukan hanya untuk mendapatkan 'jodoh'. Biarlah itu menjadi hadiah bonus dari-Nya. Sebab Dia tidak mungkin menelantarkan hamba yang mendekap pada-Nya. Tidak mungkin memberikan yang tidak baik untuk hamba yang mencintai-Nya. Mari Istiqomahkan dirimu dalam kebaikan. Sebab Istiqomah itu harganya mahal sekali.

Ket : Ditulis di Caringin, 2 Januari 2018, baru dirampungkan Bogor, 14 Oktober 2018
Siti Aisyah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khadijah Binti Khuwailid ra

Kita akan menjelajahi bintang pertama dari gugusan bintang kenabian. Kita akan berjumpa dengan simbol kesucian, kehormatan, dan ketakwaan. Juga bersua dengan sekuntum bunga yang menyebarkan aroma wewangian sehingga memenuhi atmosfer seluruh penjuru dunia dengan keharumanan iman, pengorbanan, kedermawanan, dan pembelaan. Kita akan menemui orang yang pertama kali memeluk islam dari golongan wanita. #Orang pertama yang shalat bersama Rasulullah saw. #Wanita pertama yang memberi keturunan kepada Nabi saw. #Wanita pertama diantara istri-istri Nabi saw yang mendapat berita dijamin masuk surga. #Orang pertama yang menerima ucapan salam dari Allah. #Wanita pertama yang masuk kategori shiddiq #Istri Nabi saw yang pertama kali meninggal dunia. #Orang pertama yang kuburannya dipersiapkan oleh Nabi saw. Dia beriman kepada Nabi saw disaat semua orang kafir kepadanya. Membenarkan risalah beliau disaat semua orang mendustakannya. Mengorbankan seluruh hartanya untuk kepentingan

Edelwis Yang Dirindukan

Entah seperti ada namun tiada Seperti hadir menatap lamat-lamat Namun sebenarnya amat sangat jauh untuk dekat Merasakan bahwa selalu menemani Walau itu hanya bayangan semu Rasanya ingin menanggis jika aku tak mampu menahan Aku lemah jika rindu itu merasuk jiwaku Yaa Allah... aku takut Buih-buih rindu itu merusak batinku Aku hanya bisa menikamnya lantas aku pendam Aku hanya bisa memantaunya dari jauh, walau aku tau dia amat tertutup untuk aku usik Aku hanya bisa menyebut namanya dalam setiap doaku Aku sadar, aku masih anak kecil yang membutuhkan banyak asupan ilmu Aku masih butuh banyak belajar akan permasalahan itu Aku butuh Allah untuk selalu ada di sampingku Untukmu edelwis yg aku rindu Gunung Putri, 30 Maret 2015 Siti Aisyah