Langsung ke konten utama

Semua Rasa Menjadi Satu

Tepatnya tanggal 23 Desember 2012, dimana aku akan mengikuti perlombaan LKBB di Balai Kota. Rasa bahagia, gugup ada dalam diri ini. Paginya ku langkahkan kaki ini menuju sekolah untuk persiapan menghadapi lomba. Aku bersama yang lainnya telah berlatih terlebih dahulu. Dua bulan lebih lapangan ini menjadi saksi bisu keringat kita yang bercucuran. Hingga wajah kami semua matang merata. Itulah paskibraka sesungguhnya.

Canda, tawa, tangisan, dan kekeluargaan yang selalu nampak dalam setiap waktu kita latihan. Berbagai motivasi, dukungan dan semangat selalu diberikan oleh pelatih dan senior-senior kita. Supaya  kita bangkit dan kuat. Hari ini, kita akan menghadapi medan perang. Mengukir sejarah baru untuk SMK Negeri 2 Bogor dan keluargaku.

Waktu telah menunjukan pukul 10.00 WIB dan bergegaslah kita berangkat menuju Balai Kota. Semua barang berharga dikumpulkan menjadi satu. Sebelumnya kita berdoa dalam perjalanan. Perasaan degdegan menghampiriku disaat sorak-sorai keramaian terlihat disekitar Balai Kota. Sesampainya disana kita pun mencari tempat untuk menyimpan barang bawaan kita. Tak lama adzan dzuhur berkumandang. Kita semua bergegas menuju mesjid untuk  salat dan berdoa agar semuanya diberikan kemudahan oleh Allah SWT.

Semua teman-temanku hadir untuk memberi semangat kepada aku dan yang lainnya. Aku senang Adilla, Novita, Teh Putri, Egita, Agnes, Safitri hadir disini. Tak lupa Ega ketua dari osis yg ikut hadir juga. Kiki teman sekelasku dia juga hadir disini. Tetapi sayangnya pewiw tidak ikut karena dia sedang di Jakarta.

Ia hanya berpesan “Buat kamu yang mau lomba, semangat yah. Mudah-mudahan menang. Jangan lupa salat subuh dan sarapan biar ga lemes. Pewew ga bisa datang dan kayanya Cuma ngasih doa saja biar menang. Sukses yah.:)”
Semakin ramai yang datang untuk men-support kita semua. Rasanya aku bahagia. Kalian peduli kepada kita semua.

“Semangat, semangat. Tunjukkan yang terbaik. Kalian pasti bisa bawa nama baik sekolah.” Support mereka semua.

Sebelum perlombaan dimulai, terlebih dahulu kita dibuat rilex oleh kang Teguh pelatih kita. Satu persatu atribut yang kita pakai di cek dan di rapihkan kembali. Games sederhana dari kang Teguh membuat kita tenang dan sedikit menghilangkan nervous. Tapi itu semua meningkatkan kepercayaan kita bahwa kita bisa menghadapi apapun yang akan terjadi di lapangan nanti.

Perlombaan  akan segera dimulai. Memasuki DP 1 kita bersiap-siap dan berdoa terlebih dahulu. Bunyi pruit perlombaan telah terdengar. Detik demi detik kita memasuki lapangan Balai Kota yang licinya luar biasa ditambah dengan silaunya lantai Balai Kota karena sinar matahari.

Perlombaan telah berjalan. Aku tersenyum. Aku keluarkan semua usaha dan tenagaku untuk 15 menit ini. Gagah, tegap, dan senyuman manis terpancar dalam wajah pasukan Paskibra Teknologi. Perlahan gerakan statis, gerakan dinamis dan formasi telah dilakukan dengan baik. Semua sponsor kita melambaikan sebuah perahu buatan kita ketika waktu latihan dan mereka mebawa spanduk yang bertuliskan harapan kita untuk Ibu dan lomba balkot ini. Semua adalah impian aku sendiri. Perahu tersebut melambangkan sebuah impian yang akan kita bawa. Diibaratkan seperti kapal yang akan berlabuh pada tujuan yang pasti.  Aku semakin percaya diri dan semangatku kian membara.

Menjelang setelah menyelesaikan formasi seketika tempo semakin cepat, emosi kita tidak stabis, suara toni serak membuat kita sulit mendengar ditambah dengan suara penonton yang sangat ramai.  Gerakan pun semakin berantakan. Ya Tuhan apa yang terjadi pruit ketiga telah terdengar. Tandanya perlombaan telah usai dan waktu telah habis. Ya kita kelebihan waktu 10 detik. Toni gugup dalam mengambil komando. Sehingga banyak gerakan yang salah dan kita pun bingung.

Seketika semangatku patah. Kejadian tak diinginkan pun terjadi. Fajar emosi kepada Toni dan menyalahkannya. Teh Novi terbawa suasana sehingga sempat terjadi keributan saling menyalahkan. 

Usai perlombaan diiringi dengan tangisan. Kita semua menangis. Rasa kecewa menyelimuti jiwa ini. Merenungakan kejadian yang baru saja terjadi. Aku yang tak tega melihat Ukhti menangis tersedu-sedu akhirnya aku pun memeluknya dan menenangkannya. Aku ikut menangis teringat kejadian kemarin karena aku telah mengecewakan Ibuku dengan hasil raport yang turun drastis. Ditambah hari ini, aku mengecewakannya dengan belum bisa menunjukan yang terbaik. Maafkan aku Ibu.

Keadaan menjadi hening. Toni tetap terdiam dan meratapi semuanya. Padahal tak ada yang perlu disalahkan dan semua terjadi secara alami tanpa kita duga-duga. Semua menjadi serba salah. Perasaan kita menjadi kacau. Tapi yang seharusnya kita lakukan adalah berserah diri kepada Allah dan memanjatkan doa agar apapun hasilnya nanti kita bisa menerima keputusanya dengan lapang dada. Senior-senior dan para pelatih menyemangati kita semua. Membangkitkan semangat kita yang telah patah. Akhirnya semua kembali dalam keadaan stabil.

Tak lama setelah kita tampil, Senda dan Gusti datang. Anak dari eskul Rohis pun datang. Yang tidak hadir pun mereka juga memberikan support kepada kita semua. Seperti ka Ijew, ka Purba dan ka Hary.

“Berikan yang terbaik yah. Doaku selalu menyertaimu.” Support ka Ijew.

Semangatku bangkit kembali ketika kita semua makan siang bersama. Setelah itu, tak lama hujanpun turun dan kitapun bercanda-canda ria. Membuat suasana menjadi hangat.

Tiba dipenghujung acara untuk pengumuman hasil perlombaan. Gemericik hujan membasahi kawasan itu. Semua pasukan dikumpulkan di area perlombaan. Tetapi hanya perwakilan dari sekolahnya saja dan kita pun berunding. Jika kita menang, kita akan bernazar. Hanya doa dan doa yang terus kita panjatkan.

Pengumuman pemenang telah dibacakan. Hingga puncuknya untuk tingkat SMK. Perasaanku semakin degdegan. Kita saling merangkul satu sma lain. Dan akhirnya nana sekolah kita tak kunjung terdengar. Yaa memang benar, ini bukan rezekinya kita dan belum saatnya kita untuk menang. Akan tetapi aku terkejut ketika Dody mengambil hasil rekapan nilainya. Ternyata kita berada diurutan peringkat ke-3 jika tidak pengurangan point 150 karena kelebihan waktu 10 detik itu. Jadi kita semua berada pada peringkat 12.

Rasa kecewa dan terkejut seolah-olah membuat kita senang. Tak aku sangka kita telah menang. Menang dalam jiwa ini. Kita mampu menaklukan medan perang dan mengalahkan pesaing-pesaing kita yang lebih unggul. Mungkin ini pelajaran untuk kita semua agar lebih menghargai waktu dengan baik dan selalu tepat waktu. Tetapi aku senang dan sangat bahagia Meski kita tidak menang meraih sebuah piala, tapi kita telah menang untuk diri kita sendiri.

Bukan karna 10 detik kita menyesalinya, tapi belajarlah dari kejadian hari ini. Hal itu membuat kita tersadarkan dan memotivasi untuk tetap semangat bahwa kita pasti bisa lebih baik lagi diatas ini untuk perlombaan berikutnya. Meski kita tidak mendapatkan tiket campion untuk perang bintang nanti di Gor Pajajaran, tapi ini adalah sejarah baru untuk Pastek. Setelah 20 tahun lamanya tidak terdengar keberadaannya dan kita terlihat lebih dipandang sekarang.

Terima kasih Tuhan… Kepuasaan hati telah memenangkan segalanya. Rasa syukur dan kebahagiaan menyinari malam ini. Semua rasa menjadi satu untuk hari ini. Semuanya berakhir dengan kebahagiaan. Dan kita pun pulang dengan wajah yang ceria tanpa ada rasa sesal. Hari ini dijadikan pengalaman hidup yang sangat berharga bahwa waktu tidak boleh disepelekan. Karena hal sekecil apapun itu, bisa berdampak  besar jika kita menyepelekannya.




Tugas Cerita Bahasa Indonesia #XI#2013
Siti Aisyah



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarat Untuk Wanita Yang Ingin Dinikahi

Pembelajaran sore ini sangat menarik. Meski sebelum-sebelumnya tidak kalah menarik terlebih dengan dosen yang mampu menguasai kelas dengan baik dan efektif. Hingga pembelajaran terasa hidup. Apalagi untuk sebagian mereka yang baru pulang bekerja, rasanya masuk kelas itu hanya dengan sisa tenaga dan semangat, bisa pula yang terasa adalah rasa kantuk sehingga tidak fokus untuk menyimak. Hal yang dibahas pada sore ini adalah tentang Peranan Keluarga Dalam Islam. Pembelajaran semakin seru tatkala dosen mengajukan pertanyaan pada anak laki-lakinya. Mengapa hanya kepada laki-laki? karena wanita dipilih dan wanita juga yang memutuskan untuk menerima pinangan atau tidak. Dosen saya mengajukan bertanyaan "Apa syarat untuk wanita yang ingin kalian nikahi?" Sudah tidak asing sih saya mendengar pertanyaan tersebut. Berbagai macam jawabanpun terlontar dari kaum ikhwan. Diantaranya yaitu wanita yang cantik, sholehah, wanita yang sering ke masjid, wanita yang menutup aurat, wanita yang me...

Khadijah Binti Khuwailid ra

Kita akan menjelajahi bintang pertama dari gugusan bintang kenabian. Kita akan berjumpa dengan simbol kesucian, kehormatan, dan ketakwaan. Juga bersua dengan sekuntum bunga yang menyebarkan aroma wewangian sehingga memenuhi atmosfer seluruh penjuru dunia dengan keharumanan iman, pengorbanan, kedermawanan, dan pembelaan. Kita akan menemui orang yang pertama kali memeluk islam dari golongan wanita. #Orang pertama yang shalat bersama Rasulullah saw. #Wanita pertama yang memberi keturunan kepada Nabi saw. #Wanita pertama diantara istri-istri Nabi saw yang mendapat berita dijamin masuk surga. #Orang pertama yang menerima ucapan salam dari Allah. #Wanita pertama yang masuk kategori shiddiq #Istri Nabi saw yang pertama kali meninggal dunia. #Orang pertama yang kuburannya dipersiapkan oleh Nabi saw. Dia beriman kepada Nabi saw disaat semua orang kafir kepadanya. Membenarkan risalah beliau disaat semua orang mendustakannya. Mengorbankan seluruh hartanya untuk kepentingan ...

Edelwis Yang Dirindukan

Entah seperti ada namun tiada Seperti hadir menatap lamat-lamat Namun sebenarnya amat sangat jauh untuk dekat Merasakan bahwa selalu menemani Walau itu hanya bayangan semu Rasanya ingin menanggis jika aku tak mampu menahan Aku lemah jika rindu itu merasuk jiwaku Yaa Allah... aku takut Buih-buih rindu itu merusak batinku Aku hanya bisa menikamnya lantas aku pendam Aku hanya bisa memantaunya dari jauh, walau aku tau dia amat tertutup untuk aku usik Aku hanya bisa menyebut namanya dalam setiap doaku Aku sadar, aku masih anak kecil yang membutuhkan banyak asupan ilmu Aku masih butuh banyak belajar akan permasalahan itu Aku butuh Allah untuk selalu ada di sampingku Untukmu edelwis yg aku rindu Gunung Putri, 30 Maret 2015 Siti Aisyah