Langsung ke konten utama

Hanya Ingin Berteman Tidak Lebih

Entah kenapa pikiran itu selalu terbayang dalam benakku. Jujur aku sama sekali tidak ada niatan untuk menyakiti orang yang menyayangiku. Tapi tanpa aku sadari aku telah menyakitimu. Kamu memiliki hak untuk menyukai, menyayangi, bahkan mencintaiku. Bukankah aku juga memiliki hak yang sama sepertimu, hak untuk menyukai, menyayangi, bahkan mencintaimu juga ataupun tidak. Hal ini justru membuatku sedih, orang yang dulu pernah menjalin pertemanan denganku tapi karna sebuah nama “cinta” semuanya berakhir dengan sekejap.

Pernahkah kamu merasakan apa yang aku alami? Antara kebingungan harus melakukan apa agar kalian mengerti mauku. Terkadang berkata jujur memang menyakitkan. Tetapi akan lebih menyakitkan jika aku membohongi perasaanku sendiri agar dirimu bahagia denganku. Terimakasih hingga detik ini kamu masih menyimpan rasa itu. Aku disini menghargai perasaanmu. Berusaha agar kau tidak sakit hati terhadapku. Akan tetapi kamu sendiri yang membuat hatimu tergores. Kamu menyibukkan diri mencari tau tentangku, tanpa memikirkan cara bagaimana hatimu tidak tersakiti kembali. Rasa ingin tahumu terhadapku jauh lebih besar daripada mengurusi dirimu sendiri. Mungkin menurutmu aku cepat melupakan kenangan bersamamu, cepat untuk move on, cepat untuk mendapatkan yang baru. Itu salah, semuanya butuh proses, proses pembenahan hati agar bisa pindah ketempat hati yang lebih baik. Jika kamu bertanya apakah aku masih sayang? Yaa jelas aku masih sayang, hanya sebatas menyayangi antarsesama makhluk bukan yang lain dan lebih. Karna dalam agamaku, dianjurkan untuk saling menyayangi antarsesama.

Sungguh dalam hati ini sudah terlalu banyak memiliki penyakit hati. Jika kamu mengetahui Allah bahkan lebih cemburu melihat hamba-Nya yang lebih memperhatikan lawan jenisnya. Lebih berlama-lama menunggu pilihan hatinya merespon rasanya, berlama-lama dalam kesedihan bahkan lebih berlama-lama menunggu kepastian yang belum tentu datang. Padahal amat sedikit kesempatan baik yang bisa kau gunakan. Hingga kau membuang waktumu yang berharga dengan sia-sia, dengan hal yang tak mestinya kau lakukan dengan berlebihan.

Janganlah kau sesali apa yang sudah terjadi. Penyesalan memang datang terakhir agar kita mampu mengambil hikmah dari pembelajaran yang kita dapat. Waktu tidak akan kembali meskipun hanya 0,1 detik, karna waktu terus berputar hingga sang pencipta menghentikannya. Waktumu amat sangat berharga. Janganlah terus tenggelam pada kesedihan. Karna Allah tidak menyukai hamba-Nya yang bersedih. Bahkan Allah jauh lebih pengasih dan berbaik hati terhadap hamba-Nya. Tanpa kamu sadari kamu telah mendzolimi dirimu sendiri, belum membuat dirimu baik, justru kamu semakin jauh tenggelam dalam kesedihan. Padahal di depan sana banyak amanah yang mesti kamu jalankan dengan sebaik-baiknya.

Kita lupa, bahwa menyibukkan diri untuk semakin lebih baik mampu perlahan-lahan tidak mengingat bayangannya. Memantaskan diri untuk lebih baik dan semakin baik agar kita mampu menjemput apa yang kita harapkan dengan cara yang halal dan benar, supaya kita mendapat ridho dari-Nya. Walau kita memaksa diri kita untuk melupakan, menikam  bayangannya dalam benak kita, tapi justru semakin tidak bisa kita lakukan. Karna sejatinya bukan untuk dilupakan tetapi didamaikan. Maka berdamailah dengan rasa itu. Menerima kenyataan bahwa kau belum berhak untuk memilikinya. Tulang rusuk tak pernah tertukar bukan? Jika memang kau tidak ditakdirkan bersamanya di dunia barangkali di surga-Nya nanti akan dipersatukan. Ingat janji Allah itu pasti. Pautkanlah hati, pikiranmu hanya untuk membahagiakan Allah, agar Allah senang denganmu. Bukankah jika Allah menyayangi hambanya yang bersabar, Dia akan mengabulkan segala permohonannya dan selalu mengasihi hambanya.

Sederhana saja. Kebanyakan orang yang berjatuh cinta itu merepotkan dirinya sendiri. Padahal cinta itu tidak merepotkan, justru cinta itu indah, tak menyakiti dan melukai. Jika semuanya berujung rasa sedih, kesal, kecewa, marah, sebal, galau, merana, putus asa, kenapa pada awalnya kamu berani untuk mengenal dan bermain dengan yang namanya “perasaan”. Jika sebenarnya pertemanan jauh lebih baik dan akan tetap selalu terjaga sampai kapanpun, tanpa ada rasa sedih. Aku tidak memintamu untuk pergi jauh dari kehidupanku. Yang aku mau hanya tetap berteman menjalin persahabatan. Karna hal itu jauh lebih membuat aku bahagia daripada harus ada rasa lebih terhadapku. Janganlah berharap lebih terhadapku mengenai rasamu karna aku tidak bisa menjamin untuk memiliki rasa yang sama denganmu. Semua ada massa dan waktunya. Lebih baik perbaiki diri kita agar semakin baik. Sukseskanlah massa depanmu, bahagiakan orang yang jauh lebih menyayangimu (kedua orag tua).


INGAT!!!

Mencintai seseorang itu adalah hak kita. Namun memiliki seseorang yang kita cintai tanpa ikatan sah dan halal itu bukanlah hak kita. LEPASKAN IA PERGI, BIARKANLAH….. Jangan pernah takut melepaskan sesuatu yang belum berhak kita miliki. Dia pasti akan kembali jika Allah menjadikan dia untuk kita miliki atau Allah akan menggantinya dengan yang jauh lebih baik lagi. Jangan pernah takut kehilangan sesuatu yang bukan hak kita.




“BUKANKAH PERTEMANAN JAUH LEBIH BAIK DARI SEGALANYA”

Semoga kau mengerti…. Untukmu yang mengagumiku.:)



Muhara, 6 Agustus 2014

Siti Aisyah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarat Untuk Wanita Yang Ingin Dinikahi

Pembelajaran sore ini sangat menarik. Meski sebelum-sebelumnya tidak kalah menarik terlebih dengan dosen yang mampu menguasai kelas dengan baik dan efektif. Hingga pembelajaran terasa hidup. Apalagi untuk sebagian mereka yang baru pulang bekerja, rasanya masuk kelas itu hanya dengan sisa tenaga dan semangat, bisa pula yang terasa adalah rasa kantuk sehingga tidak fokus untuk menyimak. Hal yang dibahas pada sore ini adalah tentang Peranan Keluarga Dalam Islam. Pembelajaran semakin seru tatkala dosen mengajukan pertanyaan pada anak laki-lakinya. Mengapa hanya kepada laki-laki? karena wanita dipilih dan wanita juga yang memutuskan untuk menerima pinangan atau tidak. Dosen saya mengajukan bertanyaan "Apa syarat untuk wanita yang ingin kalian nikahi?" Sudah tidak asing sih saya mendengar pertanyaan tersebut. Berbagai macam jawabanpun terlontar dari kaum ikhwan. Diantaranya yaitu wanita yang cantik, sholehah, wanita yang sering ke masjid, wanita yang menutup aurat, wanita yang me...

Khadijah Binti Khuwailid ra

Kita akan menjelajahi bintang pertama dari gugusan bintang kenabian. Kita akan berjumpa dengan simbol kesucian, kehormatan, dan ketakwaan. Juga bersua dengan sekuntum bunga yang menyebarkan aroma wewangian sehingga memenuhi atmosfer seluruh penjuru dunia dengan keharumanan iman, pengorbanan, kedermawanan, dan pembelaan. Kita akan menemui orang yang pertama kali memeluk islam dari golongan wanita. #Orang pertama yang shalat bersama Rasulullah saw. #Wanita pertama yang memberi keturunan kepada Nabi saw. #Wanita pertama diantara istri-istri Nabi saw yang mendapat berita dijamin masuk surga. #Orang pertama yang menerima ucapan salam dari Allah. #Wanita pertama yang masuk kategori shiddiq #Istri Nabi saw yang pertama kali meninggal dunia. #Orang pertama yang kuburannya dipersiapkan oleh Nabi saw. Dia beriman kepada Nabi saw disaat semua orang kafir kepadanya. Membenarkan risalah beliau disaat semua orang mendustakannya. Mengorbankan seluruh hartanya untuk kepentingan ...

Edelwis Yang Dirindukan

Entah seperti ada namun tiada Seperti hadir menatap lamat-lamat Namun sebenarnya amat sangat jauh untuk dekat Merasakan bahwa selalu menemani Walau itu hanya bayangan semu Rasanya ingin menanggis jika aku tak mampu menahan Aku lemah jika rindu itu merasuk jiwaku Yaa Allah... aku takut Buih-buih rindu itu merusak batinku Aku hanya bisa menikamnya lantas aku pendam Aku hanya bisa memantaunya dari jauh, walau aku tau dia amat tertutup untuk aku usik Aku hanya bisa menyebut namanya dalam setiap doaku Aku sadar, aku masih anak kecil yang membutuhkan banyak asupan ilmu Aku masih butuh banyak belajar akan permasalahan itu Aku butuh Allah untuk selalu ada di sampingku Untukmu edelwis yg aku rindu Gunung Putri, 30 Maret 2015 Siti Aisyah