Langsung ke konten utama

Satu Persatu Mereka Pergi

Terasa tidak semakin bertambahnya usiamu, kesibukan mulai merayap. Tak bisa untuk dihindarkan bahkan lari untuk mengacuhkan. Lagi-lagi kita ditekan dengan tuntutan tanggung jawab. Hanya saja kita bisa untuk berhenti sejenak lalu melanjutkan perjalanan.

Semakin dewasa, pikiran kita dituntun untuk berpikir dengan logika dan hati. Mana yang harus disegerakan atau diundurkan belakangan. Membedakan mana kebutuhan atau kemauan. Memilah mana yang baik manfaatnya atau buruk akibatnya. Begitu hati-hati dalam memutuskan segala pertimbangan yang ingin diputuskan. Karena yang dipilih bukan untuk kebahagiaan jangka pendek melainkan jangka panjang. Apa yang ditanam setiap hari berharap bisa berbuah manis dikemudian hari. Usaha-usaha yang terus digeluti sembari melawan besarnya ego diri.

Terkadang lelah menghampiri di segala rutinitas setiap hari yang kadang juga membosankan. Sebenarnya apa yang sedang dicari oleh diri. Lantas ingat bahwa tujuan kau diciptakan hanya untuk beribadah pada Tuhan yang berhak untuk diibadahi.

Bukan hanya kesibukan saja yang hadir menemani, waktu luang yang dahulu begitu banyak dimiliki, sekarang bahkan mungkin tak sedikit memilikinya. Mencuri-curi waktu agar bisa menyempatkan untuk berbagi kebahagiaan pada mereka yang berhak kau bahagikan.

Dan kamupun menyadari. Semakin bertambahnya usia, satu persatu mereka pergi. Entah untuk urusan sekolah, kuliah, pekerjaan dan pernikahan. Ada masa dimana kita harus serius menjalani apa yang ingin diraih.

Bukan untuk menyalahkan waktu ataupun keadaan. Tapi semua ini perlu pemaknaan, memaknai bahwa kepergian kawan-kawan yang dahulu selalu ada, mudah dijumpai, diajak kesana kesini selalu oke, bercerita banyak hal, melakukan kejahilan bersama, tertawa bahagia, bahkan sampai menangispun. Rasanya setiap hari selalu ada berjuta cerita dalam beragam aneka rasa. Dunia terasa miliki bersama. Mereka pergi bukan karena telah melupakan, tetapi untuk kehidupan yang serius untuk dijalani. Merencanakan hal-hal yang mampu membuatnya bertahan hidup. Terlebih fokus pada masa depan yang sedang dirilis.

Maka bersabarlah. Walau kerinduan berkecambuk ingin jumpa. Lidah tak tahan ingin bercerita, memori inginkan untuk bernostalgia. Mengulang kembali kisah yang pernah diterbitkan. Sebab kawan yang baik pasti akan selalu mendukung, memaklumi keadaan kawan-kawannya. Tetap menjadikan posisi mereka ada dalam barisan yang tidak akan tergantikan oleh waktu.

Berharap masih bisa bertemu kapanpun dan dimanapun. Diizinkan mendengar cerita hebat yang sedang kalian ukir saat ini meski tertatih. Semoga Allah mudahkan segala urusanmu kawan. Salam berjuang!

Caringin, 30 Mei 2016
Siti Aisyah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarat Untuk Wanita Yang Ingin Dinikahi

Pembelajaran sore ini sangat menarik. Meski sebelum-sebelumnya tidak kalah menarik terlebih dengan dosen yang mampu menguasai kelas dengan baik dan efektif. Hingga pembelajaran terasa hidup. Apalagi untuk sebagian mereka yang baru pulang bekerja, rasanya masuk kelas itu hanya dengan sisa tenaga dan semangat, bisa pula yang terasa adalah rasa kantuk sehingga tidak fokus untuk menyimak. Hal yang dibahas pada sore ini adalah tentang Peranan Keluarga Dalam Islam. Pembelajaran semakin seru tatkala dosen mengajukan pertanyaan pada anak laki-lakinya. Mengapa hanya kepada laki-laki? karena wanita dipilih dan wanita juga yang memutuskan untuk menerima pinangan atau tidak. Dosen saya mengajukan bertanyaan "Apa syarat untuk wanita yang ingin kalian nikahi?" Sudah tidak asing sih saya mendengar pertanyaan tersebut. Berbagai macam jawabanpun terlontar dari kaum ikhwan. Diantaranya yaitu wanita yang cantik, sholehah, wanita yang sering ke masjid, wanita yang menutup aurat, wanita yang me...

Khadijah Binti Khuwailid ra

Kita akan menjelajahi bintang pertama dari gugusan bintang kenabian. Kita akan berjumpa dengan simbol kesucian, kehormatan, dan ketakwaan. Juga bersua dengan sekuntum bunga yang menyebarkan aroma wewangian sehingga memenuhi atmosfer seluruh penjuru dunia dengan keharumanan iman, pengorbanan, kedermawanan, dan pembelaan. Kita akan menemui orang yang pertama kali memeluk islam dari golongan wanita. #Orang pertama yang shalat bersama Rasulullah saw. #Wanita pertama yang memberi keturunan kepada Nabi saw. #Wanita pertama diantara istri-istri Nabi saw yang mendapat berita dijamin masuk surga. #Orang pertama yang menerima ucapan salam dari Allah. #Wanita pertama yang masuk kategori shiddiq #Istri Nabi saw yang pertama kali meninggal dunia. #Orang pertama yang kuburannya dipersiapkan oleh Nabi saw. Dia beriman kepada Nabi saw disaat semua orang kafir kepadanya. Membenarkan risalah beliau disaat semua orang mendustakannya. Mengorbankan seluruh hartanya untuk kepentingan ...

Edelwis Yang Dirindukan

Entah seperti ada namun tiada Seperti hadir menatap lamat-lamat Namun sebenarnya amat sangat jauh untuk dekat Merasakan bahwa selalu menemani Walau itu hanya bayangan semu Rasanya ingin menanggis jika aku tak mampu menahan Aku lemah jika rindu itu merasuk jiwaku Yaa Allah... aku takut Buih-buih rindu itu merusak batinku Aku hanya bisa menikamnya lantas aku pendam Aku hanya bisa memantaunya dari jauh, walau aku tau dia amat tertutup untuk aku usik Aku hanya bisa menyebut namanya dalam setiap doaku Aku sadar, aku masih anak kecil yang membutuhkan banyak asupan ilmu Aku masih butuh banyak belajar akan permasalahan itu Aku butuh Allah untuk selalu ada di sampingku Untukmu edelwis yg aku rindu Gunung Putri, 30 Maret 2015 Siti Aisyah